Contoh Soal UKAI dan Pembahasan pdf Edisi 96
Dibawah ini merupakan contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 96 Beserta Kunci Jawabannya lengkap
Contoh Soal UKAI dan Pembahasan |
Hei teman-teman sahabat ukomfarmasi.blogspot.com semuanya, Bertemu kembali dengan kita yaa, seperti biasa kita akan terus latihan soal-soal UKAI dan tetap semangat teman-teman.
1. Industri farmasi akan membuat produk tablet orodispersible loratadin 10 mg, tablet orodispersible harus mudah larut dalam rongga mulut. Disintegran yang sesuai untuk obat tersebut adalah :
a. krosprovidon
b. amilum
c. mikrokristaline selulosa
d. laktosa
e. metilpropil selulosa
Jawaban : a. krosprovidon
Pembahasan :
Some important super disintegrants, which are used during preparation of orodispersible tablets, are crosspovidone, crosscarmellose sodium, sodium alginate, acrylic acid derivatives.
(Orodispersible tablets: A new trend in drug delivery ; Paramita Dey and Sabyasachi Maiti)
2. Industri farmasi akan membuat produk sirup asetaminofen 125 mg/ 5 ml, asetaminofen bersifat sukar larut dalam air, bagaimanakan cara meningkatkan kelarutan asetaminofen?
a. menurunkan tingkat ionisasi
b. menurunkan PH
c. menurunkan konstanta dielektrik
d. melakukan kompleksi langsung
e. menurunkan penyerapan air
Jawaban : d. melakukan kompleksi langsung
Pembahasan :
Melakukan kompleksi langsung
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain :
- pH
- temperatur
- jenis pelarut
- bentuk dan ukuran partikel zat
- konstanta dielektrik pelarut
- adanya zat-zat lain, misalnya surfaktan pembentuk kompleks, ion sejenis dll.
a. Pengaruh pH
- Zat aktif yang sering digunakan di dalam dunia pengobatan umumnya adalah Zat organik yang bersifat asam lemah, dimana kelarutannya sangat dipengaruhi oleh pH pelarutnya. Kelarutan asam-asam organik lemah seperti barbiturat dan sulfonamida dalam air akan bertambah dengan naiknya pH karena terbentuk garam yang mudah larut dalam air. Sedangkan basa-basa organik lemah seperti alkoholida dan anastetika lokal pada umumnya sukar larut dalam air. Bila pH larutan diturunkan dengan penambahan asam kuat maka akan terbentuk garam yang mudah larut dalam air.
- Kelarutan zat padat dalam larutan ideal tergantung kepada temperatur, titik leleh zat padat dan panas peleburan molar zat tersebut. Kelarutan suatu zat padat dalam air akan semakin tinggi bila suhunya dinaikan. Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar molekul zat padat tersebut.
- Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut. Pelarut polar akan melarutkan lebih baik zat-zat polar dan ionik, begitu pula sebaliknya. Kelarutan juga bergantung pada struktur zat, seperti perbandingan gugus polar dan non polar dari suatu molekul. Makin panjang rantai gugus non polar suatu zat, makin sukar zat tersebut larut dalam air.
- Pelarut polar bertindak sebagai pelarut dengan mekanisme sebagai berikut :
- Mengurangi gaya tarik antara ion yang berlawanan dalam Kristal.
- Memecah ikatan kovalen elektrolit-elektrolit kuat, karena pelarut ini bersifat amfiprotik.
- Membentuk ikatan hidrogen dengan zat terlarut.
e. Pengaruh konstanta dielektrik
- Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut. Pelarut polar mempunyai konstanta dielektrik yang tinggi dapat melarutkan zat-zat non polar sukar larut di dalamnya, begitu pula sebaliknya.
- Surfaktan adalah suatu zat yang sering digunakan untuk menaikan kelarutan suatu zat. Molekul surfaktan terdiri atas dua bagian yaitu bagian polar dan non polar.apabila didispersikan dalam air pada konsentrasi yang rendah, akan berkumpul pada permukaan dengan mengorientasikan bagian polar ke arah air dan bagian non polar kearah udara, surfaktan mempunyai kecenderungan berasosiasi membentuk agregat yang dikenal sebagai misel.
3. APA memesan narkotik dan psikotropik ke PBF. Ketika kurir datang , yg ada hanya aping. Lalu kurir mengkonfirmasi ke APA , yang dilakukan APA
a. Menyuruh kurir mengantarkan Ke rumah
b. Menyuruh kurir menyerahkan ke AA
c. Menyuruh kurir menyerahkan PSA
d. Menyuruh kurir menyerahkan ke Aping
e. Menyuruh kuring menyerahkan saat APA dating
Jawaban : d. Menyuruh kurir menyerahkan ke Aping
Pembahasan :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi→ tidak disebutkan bahwa penerimaan narkotik dan psikotropik harus apoteker penanggungjawab, hanya disebutkan yang menandatangani surat pemesanan harus seorang apoteker dan juga menjelaskan dalam penyimpanan dan pengeloaan narkotik dan psikotropik dilakukan oleh apoteker penanggung jawab atau apoteker yang ditunjuk apoteker penanggungjawab.
4. Seorang laki-laki 37 tahun datang ke apotek untuk membeli parasetamol. Dari keterangan yg di dapat pasien menderita penyakit ginjal dgn nilai SGOT dan SGPT tinggi. Obat apakah yg anda berikan kepada pasoen?
a. Tramadol
b. Ibu profen
c. Na diklofenak
d. Meloksikam
e. Metampiron
Jawaban : b. Ibu profen
Pembahasan :
Hampir semua NSAID harus diwaspadai penggunaannya pada pasien gangguan ginjal, namun hamper semua pilihan termasuk kategori NSAID. Jadi dipilih berdasarkan keamanannya pada gangguan hepar karena terjadi peningkatan SGPT maupun SGOT.
Ibuprofen
Reference: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2997980/
Meloksikam: Obat Kerasharus dengan Resep Dokter
Reference: British National Formulary
Tramadol: Termasukobatkeras yang harusdiperolehdenganresepdokter.
Reference: British National Formulary
Na Diklofenak
Reference: http://www.aafp.org/afp/2009/1215/p1371.html Am Fam Physician. 2009 Dec 15;80(12):1371-1378 (American Family Physician)
Methampyrone: Masuk OWA, namun keamanan penggunaan pada pasien penyakit ginjal dan gangguan hepar masih kurang didukung EBM dan literature yang valid.
Baca Juga :
5. Seorang perempuan 27 tahun datang ke apotek anda untuk membeli obat salep kloramfenikol, pil kontrasepsi, tablet ranitidin, tablet cefiksim, dan tablet hisap dekolinov untuk keperluan swamedikasi.
Obat manakah yg tidak boleh di berikan tanpa resep?
a. Salep kloramfenikol
b. Pil kontrasepsi
c. Tablet ranitidine
d. Tablet cefiksim
e. Tablet hisap dekolinov
Jawaban : d. Tablet cefiksim
Pembahasan :
obat yang harus diberikan dengan resep dan tanpa resep |
6. Seorang pasien wanita 38 tahun menderita hipertensi sejak 2 tahun lalu. Terapi yang diberikan adalah HCT 1x12,5 mg. Sedang hamil 3 bulan dan TD terakhir 150/100 mmHg. Tidak ada riwayat penyakit dan hanya mengkonsumsi multivitamin untuk kehamilan dari dokter. Rekomendasi seorang apoteker adalah....
a. Meningktkan dosis HCT menjadi 2x12,5 mg (Dipiro:dapat digunakan tetapi tidak ada dosis spesifik, jika di jurnal 12.5-25 mg daily namun tidak menjadi first line therapy (C)
b. Tetap melanjutkan HCT
c. Mengganti kaptopril 1x12,5 mg
d. Mengganti metildopa 1x1500 mg
e. Mengganti furosemid 1x40 mg
Jawaban : a. Meningktkan dosis HCT menjadi 2x12,5 mg (Dipiro:dapat digunakan tetapi tidak ada dosis spesifik, jika di jurnal 12.5-25 mg daily namun tidak menjadi first line therapy (C)
Pembahasan :
Reference: Pregnancy Category FDA:
Methyldopa: B
Hydrochlorothiazide: C, expert analysis D
obat pada ibu hamil dengan hipetensi |
Reference: Hypertension.2008; 51: 960-969Published online before print February 7, 2008,doi: 10.1161/HYPERTENSIONAHA.106.075895
Reference: Pregnancy and Lactation: Therapeutic Consideration in Pharmacotherapy Handbook Dipiro Ninth Edition (9th Ed) 2015
Sumber : Contoh Soal UKAI Indonesia
Demikianlah artikel yang singkat dengan judul yaitu Contoh Soal UKAI dan Pembahasan pdf Edisi 96. Semoga apa yang kami berikan dan sajikan tersebut diatas bermanfaat dan sampai jumpa lagi dipertemuan kita selanjutnya. Terimakasih.