Saturday

Contoh Soal Uji Kompetensi D3 Farmasi Beserta Kunci Jawaban Edisi 76

Contoh Soal Uji Kompetensi D3 Farmasi Beserta Kunci Jawaban Edisi 76


Dibawah ini merupakan contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 76 Beserta Kunci Jawabannya lengkap


Contoh Soal Uji Kompetensi D3 Farmasi Beserta Kunci Jawaban Edisi 76
soal uji kompetensi (ukom) Farmasi

Hai teman-teman semuanya, apa kabar kalian semuanya.... Berikut dari ukomfarmasi.blogspot.com telah menyiapkan latihan soal-soal UKOM Farmasi yang disertai dengan kunci jawaban serta pembahasan dan rasional. Selamat belajar


1. Seseorang pasien perempuan bernama "Ny.Ke" dengan usia 63 tahun, telah didiagnosis dokter menderita gagal jantung sejak 1 tahun terakhir. Pasien tersebut mengatakan ia sudah lama menderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan mendapatkan terapi hydroclorothiazide, namun semenjak 3 bulan terakhir pasien mengalami peningkatan tekanan darah secara terus menerus.

Sebagai apoteker terapi apa yang saudara rekomendasikan?

A. Metoprolol
B. Furosemid
C. Verapamil
D. Lisinopril
E. Valsartan

Jawaban : D. Lisinopril
Pembahasan :
farmasi obat
farmasi obat
tatalaksana pengobatan gagal jantung
tatalaksana pengobatan gagal jantung



2. Seseorang pasien perempuan bernama "Ny.Jj" dengan umur 51 tahun menderita kanker limfoma hodgkin dan mendapatkan terapi regimen COMP berupa siklofosfamid, vinkristin, metotreksat, dan prednison. Sebagi seorang apoteker yang profesional dan bertanggung jawab anda melakukan pengkajian resep berupa persyaratan klinis.

Apa yang termasuk dalam persyaratan klinis?

A. Tanggal penulisan resep
B. Nama & paraf dokter
C. Tepat indikasi dan dosis
D. Bentuk dan kekuatan sediaan
E. Stabilitas dan cara penggunaan

Jawaban : C. Tepat indikasi dan dosis
Pembahasan :
Berdasarkan PMK No. 35 tahun 2015 tentang standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, persyaratan klinis yaitu:
  1. ketepatan indikasi dan dosis obat
  2. aturan, cara dan lama penggunaan obat
  3. duplikasi dan atau polifarmasi
  4. reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi klinis lain)
  5. kontraindikasi
  6. interaksi



3. Seseorang ibu bernama "Ny.Ho" berusia 40 tahun memeriksakan keadaan anaknya ke dokter dan diberikan resep
R/ Pseudoephedrin tab ¼
Ibuprofen 200 mg
CTM 2 mg
Mf dtd no. X
Pro Cecep
Sebagai seorang apoteker yang luar biasa dan perfeksionis anda melakukan skrining resep.

Berikut ini skrining farmasetis yang belum lengkap yaitu :

A. Tidak ada SIP dokter
B. Tidak ada alamat dokter
C. Tidak dituliskan bentuk sediaan yang dikehendaki
D. Tidak dituliskan berat badan pasien
E. Tidak dituliskan kekuatan sediaan pseudoephedrine

Jawaban : E. Tidak dituliskan kekuatan sediaan pseudoephedrine
Pembahasan :
Berdasarkan PMK No. 35 tahun 2015 tentang standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, kajian farmasetis yaitu:
  1. Bentuk dan kekuatan sediaan
  2. Stabilitas
  3. Komabilitas (ketercampuran obat



4. Seseorang pasien laki-laki bernama "Tn.Pr" berumur 59 tahun datang ke sebuah klinik X dengan keluhan sakit kepala. Dari hasil laboratorium menunjukkan kadar cholesterol total 180 LDL 100 TG 400. Pasien didiagnosis dokter yaitu hiperlipidemia.

Apakah obat yang tepat untuk pasien diatas?

A. Kolestiramin
B  Simvastatin
C. Asam nikotinat
D. Gemfibrozil
E. Niasin

Jawaban : D. Gemfibrozil
Pembahasan :
Tabel Klaisifkasi LDL, HDL dan Trigliserida
Tabel Klaisifkasi LDL, HDL dan Trigliserida





5. Telah dilakukan uji validasi metode tablet simetikon. Kemudian diperoleh hasil % recovery dari 3 replikasi yaitu 98%-120%.

Parameter uji apa yang dilakukan?

A. Linieritas
B. Akurasi
C. Presisi
D. Selektivitas
E. Sensitivitas

Jawaban : B. Akurasi
Pembahasan :
  • Akurasi : ukuran yang menunjukkan derajat  kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan.
  • Linieritas : kemampuan metode analisis yang memberikan respon secara langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik, proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. nilai yang diperoleh adalah r. nilai r yang baik yaitu r > 0,999
  • Presisi : kedekatan hasil dalam satu seri pengukuran. presisi dapat juga didefinisikan sebagai ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya diekspresikan sebagai simpangan baku relatif dari sejumlah sampel yang berbeda signifikan secara statistic. nilai yang diperoleh RSD atau CV, dilakukan dengan membaca 3 sampel / standar dengan kadar yang berbeda yang masing – masing standar 3 kali replikasi. Secara umum, nilai RSD yang disyaratkan antara 1-2% dalam senyawa-senyawa yang aktif dalam jumlah yang banyak, sedangkan untuk senyawa-senyawa dengan kadar sekelumit, RSD berkisar antara 5-15%.
  • Selektivitas : menunjukan kemampuan metode dalam melakukan suatu pemisahan. Selektifitas ditunjukkan dengan nilai alfa (α).
  • Sensitivitas : Untuk melihat konsentrasi terendah yang dapat dianalisis oleh suatu metode. Sensitivitas dibagi menjadi dua jenis yaitu LOD dan LOQ.

    LOD didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi. LOD dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi. Nilai pengukuran akan sama dengan nilai b pada persamaan garis linier y = a + bx, sedangkan simpangan baku blanko sama dengan simpangan baku residual (Sy/x) atau dengan rumus dibawah ini.

    LOD =  (3,3 ×Sy/x)/b
    Keterangan :
    Sy/x : simpangan baku residual
    b : respon dari kemiringan (slope pada persamaan garis y =  bx+a)

    LOQ didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat dikuatitasi. Sebagaimana LOD, LOQ juga dinyatakan sebagai konsentrasi. LOQ dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi. Nilai pengukuran akan sama dengan nilai b pada persamaan garis linier y = a + bx, sedangkan simpangan baku blanko sama dengan simpangan baku residual (Sy/x) atau dengan rumus dibawah ini:
    LOQ =  (10 ×Sy/x)/b
Daftar pustaka : Buku Analisis Farmasi Prof. Abdul Rohman – Gandjar dan Guidline ICH. disunting ukomfarmasi.blogspot.com



6. Pasien laki-laki bernama "Tn.Gu" berusia 44 tahun, sedang menderita asma. Pasien mengeluh mengalami pusing sejak 1 bulan trakhir, sementara itu TD 150/90 mmhg.

Antihipertensi yang KI dengan pasien adalah:

A. HCT
B. Spironolakton
C. propanolol
D. valsartan
E. nifedipin

Jawaban : E nifedipin
Pembahasan :
efek samping obat nifedipin
efek samping nifedipin



7. Saat ini banyak penyimpangan bahan pengawet seperti Boraks yang seharusnya digunakan sebagai pengawet mayat namun digunakan pada makanan. Anda sebagai apoteker bertugas dalam memberikan sosialisasi terkait uji boraks dalam makanan kepada masyarakat.

Metode apa yang dapat anda lakukan ?

A. Uji kadar abu
B. Uji warna dengan kurkumin
C. Organoleptik bau dan rasa
D. Pengendapan dengan etanol
E. Uji sterilitas

Jawaban : B. Uji warna dengan kurkumin


Sumber : Kumpulan Soal Farmasi Indonesia

Demikianlah artikel singat berjudul Contoh Soal Uji Kompetensi D3 Farmasi Beserta Kunci Jawaban Edisi 76, semoga apa yang telah kami berikan tersebut bermanfaat dan sampai berjumpa lagi dipertemuan kita selanjutnya yaa, salam dari kami ukomfarmasi.blogspot.com. Terimakasih


Note : Seluruh Artikel ini dilindungi DMCA.com Protection Status dan dilarang melakukan Kopi Paste tanpa Izin Dari Kami

Artikel Terkait

Berkomentar dengan baik dibawah ini
EmoticonEmoticon