Thursday

Soal UKOM Apoteker Beserta Jawaban dan Rasional Pembahasan Edisi 125

Soal UKOM Apoteker Beserta Jawaban dan Rasional Pembahasan Edisi 125


Dibawah ini merupakan contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 125 Beserta Kunci Jawabannya lengkap


Soal UKOM Apoteker Beserta Jawaban dan Rasional Pembahasan Edisi 125

Halo semuanya, kembali lagi ukomfarmasi.blogspot.com hadir untuk memberikan sebuah latihan soal-soal kepada teman-teman semuanya disini. Berikut ini kami telah menyiapkan sebuah latihan soal yang disertai kunci jawaban beserta pembahasan terdiri dari 4 soal edisi ke 125. Semangatt belajar ya teman-teman Farmasi Apoteker Indoneisa, semoga Kompeten semuanya


1. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan uji waktu hancur suppositoria bisakodil dengan basis oleoum cacao. Suppositoria dimasukkan kedalam cakram dan ditematkan ke dalam tabung transparan yang telah berisi air sebanyak 4 L dengan suhu tertentu. Berapakah suhu air yang digunakan untuk pengujian tersebut ?

a. 25º C
b. 27º C
c. 28º C
d. 34º C
e. 37º C

Jawaban : e. 37º C
Pembahasan :
  • Uji titik lebur : Uji ini dilakukan sebagai simulasi untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sediaan supositoria yang dibuat melebur dalam tubuh. Dilakukan dengan cara menyiapkan air dengan suhu ±37°C. Kemudian dimasukkan supositoria ke dalam air dan diamati waktu leburnya. Untuk basis oleum cacao dingin persyaratan leburnya adalah 3 menit, sedangkan untuk PEG 1000 adalah 15 menit. ( menurut FI edisi IV )



2. Seorang apoteker di suatu rumah sakit sedang membandingkan 2 buah analgetik yang akan digunakan sebagai pereda nyeri pasca stroke. Apoteker tersebut menggunakan kulsioner untuk menilai kualitas hidup pasien paska stroke dengan ukuran Quality adjusted life year. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat digunakan oleh apoteker tersebut ?

a. Cost Quality Analysis
b. Cost Benefit Analysis
c. Cost Utitity Analysis
d. Cost Effectiveness Analysis
e. Cost Minimazation Analysis

Jawaban : c. Cost Utitity Analysis
Pembahasan :
  • Analisis utilitas-biaya (AUB—cost-utility analysis, CUA) adalah teknik analisis ekonomi untuk menilai “utilitas (daya guna)” atau kepuasan atas kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan, yang dapat dinikmati umumnya diekspresikan dalam quality adjusted life years (QALY), atau ‘jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan’. (pedoman penereapan kajian farmakoekonomi, kemenkes RI 2013)




3. Seorang apoteker penanggung jawab di suatu PBF menyediakan obat – obat kardiovaskuler dan memiliki data biaya operasional sebagai berikut :
  • Biaya tetap  : Rp 30 juta / bulan 
  • Biaya Variabel : Rp 90 juta / bulan 
Target omset penjualan adalah sebesar 150 juta / bulan. Berapakah BEP yang tepat ditetapkan oleh apoteker tersebut ?

a. Rp 60 juta / bulan
b. Rp 75 juta / bulan
c. Rp 90 juta / bulan
d. Rp 120 juta / bulan
e. Rp 150 juta / bulan

Jawaban : b. Rp 75 juta / bulan
Pembahasan :
Perhitungan BEP ( Break Even Point ) :
BEP = Biaya Tetap / (1-( Total Biaya Variabel / Total omset Penjualan )
= 30.000.000 / (1-(90.000.000/150.000.000)
= 30.000.000/(1-(0,6)
= 30.000.000/0,4
= 75.000.000
(Menurut Carter Usry (2004:43)



4. Seorang pasien datang ke apotek membawa kopi resep yang berisi obat sebagai berikut:
R/ glimepirid 2 mg No. XXX det. XV
S1 dd
R/ metformin 500 mg No. XC det. XLV
S 1 dd

Pasien ingin menebus semua sisa obat tersebut, harga masing- masing obat adalah glimepirid Rp. 1.000/ tablet dan metformin Rp. 1.000 , jasa pelayanan Rp. 5.000 dan ebalase Rp. 2.000. Berapakah total harga yang harus dibayar pasien?

a. Rp. 60.000
b. Rp. 67.000
c. Rp. 70.000
d. Rp. 75.000
e. Rp. 87.000

Jawaban : b. Rp. 67.000
Pembahasan :
  • Glimepirid XXX=30 diambil XV=15 tablet
  • Metformin XC=90 diambil XLV=45 tablet
Rumus HJA = HNA + E + T

Keterangan:
  • HJA = Harga Jual Apotek 
  • HNA= Harga Neto Apotek yaitu harga jual termasuk ppn
  • E = embalase ( harga wadah pembungkus obat dan peralatan lainnya,misalnya plastik)
  • T = tuslah ( besaran balas jas pelayanan farmasi)
Sehingga,
=(15x1.000) + (45x1.000) + 2.000 + 5.000
= 67.000
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 98 Tahun 2015 Tentang Pemberian Informasi Harga Enceran Tertinggi Obat
(http://farmalkes.kemkes.go.id/2016/02/pmk-nomer-98-tahun-2015/ )


Sumber Kumpulan Soal UKAI Lengkap

Baiklah teman-teman sahabat ukomfarmasi.blogspot.com semuanya, mungkin cukup sekian dulu pertemuan kita kali ini. Semoga artikel kami dengan judul Soal UKOM Apoteker Beserta Jawaban dan Rasional Pembahasan Edisi 125 dapat bermanfaat dan juga membatu teman-teman semua dalam prses belajar dan berlatih Uji Kompetensi maupun Latihan Soal Kredensial Apoteker dan Rekrutmen Tenaga Apoteker di Instansi Kesehatan seperti Rumah Sakit. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi ya.


Note : Seluruh Artikel ini dilindungi DMCA.com Protection Status dan dilarang melakukan Kopi Paste tanpa Izin Dari Kami

Artikel Terkait

1 comments so far

kak soal2nya gak ada bentuk pdf ?

Berkomentar dengan baik dibawah ini
EmoticonEmoticon