Thursday

Soal Beserta Jawaban UKAI Apoteker Tahun 2019 / 2020 Edisi 120

Soal Beserta Jawaban UKAI Apoteker Tahun 2019 / 2020 Edisi 120


Dibawah ini merupakan contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 120 Beserta Kunci Jawabannya lengkap


Soal Beserta Jawaban UKAI Apoteker Tahun 2019 / 2020 Edisi 120

Halo teman-teman semuanya, apa kabar semuanya ? Berikut ini ukomfarmasi.blogspot.com akan menyajikan soal Uji Kompetensi Apoteker Indonesia atau UKAI yang disertai kunci jawabannya. Semangat yaa


1. Seorang pasien ibu hamil (24 tahun, TB : 165 cm; BB: 43 kg) didiagnosis diabetes melitus sejak 3 bulan awal kehamilannya. Pasien ini sering datang ke klinik untuk mengecek kadar gula darahnya. Diketahui hasil pemeriksaan laboratorium terbaru miliknya, GDS = 300 mg/dl; GDP = 200 mg/dl; OGTT= 320 mg/dl; HbA1C=10. Selain itu, pasien mengeluhkan sering berkemih dan sering makan tetapi berat badannya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Riwayat penyakit keluarga ayah mengalami diabetes melitus tipe 1. Pasien ini merupakan anak tunggal. Diketahui bahwa pasien ini selalu menjaga pola makannya (diet) dikarenakan pekerjaannya sebagai model, tidak mengonsumsi alkohol maupun merokok. Pasien telah mengonsumsi Metformin 500 mg tablet 2x sehari selama 1 bulan dan mengeluhkan tidak ada penurunan kadar gula darahnya. Selain itu, pasien mengeluhkan rasa tidak nyaman pada perutnya selama mengonsumsi Metformin. Oleh karena itu, pasien datang ke apotek bermaksud untuk mengganti sendiri obatnya tanpa sepengetahuan dokter.

Sebagai apoteker, apakah yang akan anda lakukan?

A. Menyuruh pasien tersebut ke dokter tanpa memberikan pengarahan pada pasien tersebut
B. Mengikuti kehendak pasien dengan memberikan insulin berdasarkan kasus di atas tanpa mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter
C. Mengajak pasien berkonsultasi dokter,kemudian menyarankanan kepada dokter untuk mengganti obat yang digunakan pasien disertai dengan alasan penggantian obat yang jelas dan tepat
D. Meyakinkan pasien untuk tidak mengganti obat

Jawaban : C. Mengajak pasien berkonsultasi dokter,kemudian menyarankanan kepada dokter untuk mengganti obat yang digunakan pasien disertai dengan alasan penggantian obat yang jelas dan tepat



2. Seorang pasien HIV/AIDS dengan inisial A (27 th), TB 165 cm dan BB 49 kg, datang berobat ke RS. Ia mengeluhkan hepatitis yang dideritanya kini bertambah parah. Sebelumnya ia telah mengonsumsi Ritonavir 600 mg 2 kali sehari sejak 1 minggu yang lalu.

Jika obat tersebut harus diganti, manakah di antara obat berikut yang kurang memiliki resiko untuk memperparah hepatitis pasien?

A. Nevirapine
B. Lamivudine
C. Indinavir
D. Zidovudine

Jawaban : B. Lamivudine



3. Diza, perempuan berumur 15 tahun, 42 kg. Dia mengalami batuk, sesak dada, sesak napas dan mengi setiap hari. Selain itu juga terbangun pada malam hari 1x setiap minggu. Dia memiliki riwayat keluarga penyakit asma. Diza didiagnosa moderate asma persistent.

Terapi farmakologi apakah untuk penyakit Diza?

A. Budenoside 200mcg bid, theophyline 150mg bid
B. Budenoside 400mcg qid, theophyline 150mg bid
C. Budenoside 200mcg bid, theophyline 300mg bid
D. Budenoside 400mcg qid, theophyline 300mg bid

Jawaban : A. Budenoside 200mcg bid, theophyline 150mg bid



4. Pasien laki-laki, usia 40 tahun menderita hipertensi dengan tekanan darah 150/95 mmHg, diterapi dengan kombinasi Propanolol dan Kaptopril. Pasien mengeluh terjadinya sesak nafas setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut. Dokter kemudian memutuskan menghentikan penggunaan Propanolol secara berhati-hati dan bertahap.

Menurut saudara, mengapa dokter melakukan hal tersebut?

A. Mencegah terjadinya efek samping obat
B. Mencegah terjadi rebound dari obat
C. Mencegah terjadinya penurunan tekanan darah
D. Mencegah terjadinya bronkokonstriksi
E. Mencegah terjadinya hipoglikemia

Jawaban : B.Mencegah terjadi rebound dari obat



5. Seorang pasien laki-laki berumur (45 tahun) telah didiagnosa menderita chronic kidney disease dan diabetes. Setelah pemeriksaan tekanan darah hasilnya menunjukkan bahwa pasien tersebut mengalami hipertensi (170/95 mmHg).

Terapi apa yang anda rekomendasikan untuk pasien dengan keadaan seperti diatas?

A. Lisinopril
B. Propranolol
C. Furosemid
D. Spironolakton
E. Indapamide

Jawaban : A. Lisinopril


Sumber : Gudang Soal UKAI Beserta Kunci Jawaban

Demikianlah artikel dari kami ini yang berjudul Soal Beserta Jawaban UKAI Apoteker Tahun 2019 / 2020 Edisi 120. Semoga apa yang telha kami sajikan dan berikan diatas dapat bermanfaat dan berguna untuk teman-teman semuanya. Terimakasiha tas kunjungannya.


Note : Seluruh Artikel ini dilindungi DMCA.com Protection Status dan dilarang melakukan Kopi Paste tanpa Izin Dari Kami

Artikel Terkait

1 comments so far

Mohon maaf pak, untuk jawaban no4 apakah bukan d, karena kemungkinan pasien mengalami sesak nafas akibat penggunaan propanolol (beta bloker non selektif) - menyebabkan bronkokonstriksi

Berkomentar dengan baik dibawah ini
EmoticonEmoticon