Tuesday

Contoh Soal Uji Kompetensi Apoteker Indonesi Tahun 2019 / 2020 Part 118

Contoh Soal Uji Kompetensi Apoteker Indonesi Tahun 2019 / 2020 Part 118


Contoh Soal Uji Kompetensi Apoteker Indonesi Tahun 2019 / 2020 / 2021 Part 118

Dibawah ini merupakan contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 118 Beserta Kunci Jawabannya lengkap


Hai teman-teman semuanya, berikut ini telah kami siapkan untuk teman-teman contoh latihan soal Uji Kompetensi Apoteker Indonesia yang disertai jawabannya, semangat yaa teman-teman semuanya.


1. Vitamin C dengan kompresibilitas baik, dibuat menjadi tablet dg metode apa?

A. granulasi basah
B. granulasi kering
C. Kempa langsung

Jawaban : C. Kempa langsung



2. Geriatri (60 tahun) didiagnosis hipertensi. Memiliki riwayat DM sejak 10 tahun.

Antihipertensi yang tepat sekaligus untuk mencegah diabetes neuropati adalah ….

A. ARB
B. Beta Bloker
C. ACE I
D. Diuretik
E. Ca blocker

Jawaban : C. ACE I



3. Pasien hamil 30 minggu mengalami eklampsia. TD 160/100 mmHg. Sudah diberikan metildopa tapi tidak ada respon terhadap TD.

Obat lain yang dapat diberikan adalah

A. Nifedipin
B. MgSO4 Injeksi
C. Hydralazin
D. Lisinopril
E. Verapamil

Jawaban : C. Hydralazin
Pembahasan :
Hydralazine merupakan obat yang menjadi pilihan untuk hipertensi terkait kehamilan (eklampsia, pre-eklampsia). – AHFS (2011)



4. Seorang Pasien didiagnosis hepatitis 8 tahun lalu. Sekarang pasien mengalami gagal hati kronik. Obat anti viral apa yang tidak boleh diberikan pada pasien?

A. Lamivudin
B. Nevirapin
C. Evafirens
D. Entecavir
E. Oseltamivir

Jawaban : B. Nevirapin
Pembahasan :
Lamivudin, entecavir dan oseltamivir dapat diberikan pada pasien dengan kerusakan atau gagal hati (tidak perlu penyesuaian dosis. Evafirens dapat diberikan pada pasien dengan gagal hati namun dengan perhatian. Nevirapine tidak boleh diberikan pada pasien gagal hati (kontraindikasi). Pemberian nevirapin berisko meningkatkan hepatotoksisitas, nekrosis hari dan hepatic failure. Peningkatan serum transaminase sering tidak terjadi pada hepatic failure yang dari pemberian nevirapine. Untuk itu, nevirapine tidak boleh diberikan pada pasien gagal hati. (AHFS, 2011)



5. Uji Disolusi dipercepat dilakukan pada bulan ke berapa..

A. Bulan ke 0,1,2
B. Bulan ke 1,2,3
C. Bulan ke 0,3,6
D. Bulan ke 3,6,9
E. Bulan ke 1,4,6

Jawaban : C. Bulan ke 0,3,6



6. Seorang kurir yang mengirimkan obat psikotropik datang ke Apotek A, Apoteker penanggung jawab Apotek A kebetulan sedang pergi, Di apotek tersebut, sedang ada Asisten

Apoteker dan Apt pendamping yang sedang bertugas. Apa yg harus dilakukan?

A. Menunggu APA kembali ke apotek
B. Diwakilkan Apt pendamping untuk menerima barang
C. Meminta kurir untuk mengirimkan barang ke rumah APA
D. Diwakilkan oleh AA untuk menerima barang
E. Menolaknya dan meminta dia pergi

Jawaban : B. Diwakilkan Apt pendamping untuk menerima barang
Pembahasan :
Penerimaan psikotropik di apotek harus dilakukan oleh APA atau dengan sepengetahuan APA. Jadi harus diinformasikan kepada APA.
TAPI KHUSUS NARKOTIKA HARUS APA 😄


Sumber : Gudang Soal UKAI Indonesia

Demikianlah artikel singkat dari ukomfarmasi.blogspot.com ini yang berjudul Contoh Soal Uji Kompetensi Apoteker Indonesi Tahun 2019 / 2020 Part 118. Semoga apa yang telah kami berikan dansajikan diatas tersebut dapat berguna dan bermanfaat untuk teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi yaa.


Note : Seluruh Artikel ini dilindungi DMCA.com Protection Status dan dilarang melakukan Kopi Paste tanpa Izin Dari Kami

Artikel Terkait

Berkomentar dengan baik dibawah ini
EmoticonEmoticon