Monday

Contoh Soal TKB Apoteker Part 80

Contoh Soal TKB Apoteker Part 80


Dibawah ini merupakan contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 80 Beserta Kunci Jawabannya lengkap


Contoh Soal TKB Apoteker Part 80
Contoh Soal TKB Apoteker

Hai temauanya, apa kabar teman-teman sahabat ukomfarmasi.blogspot.com. Baik-baik saja yaa, bagaimana hasil tes TKD CPNS nya ? Apakah lulus atau masih belum rezeqi. Mudah-mudahan diberikan yang terbaik yaa dan tetap semangat belajarnya. Mimin saja semangat berbagi untuk teman-teman semuanya, ayo kita belajar soal-soal UKOM dibawah ini, karena sebagian dari soal UKOm Apoteker merupakan soal-soal Tes Kemampuan Bidang. Berikut mimin siapkan 7 buah soal yang disertai kunci jawaban. Selamat belajar


1. Seorang Apoteker muda di sebuah Apotek X sedang menghitung kebutuhan obat amlodipin. Rata-rata permintaan amlodipin perbulannya yang dibutuhkan adalah 750 tablet. Kemudian waktu tunggu yang dibutuhkan untuk sekali pemesanan yaitu 3 hari. Apoteker harus memastikan tidak terjadi kekosongan stok amlodipin karena merupakan pemakaian obat terbanyak di apotek tersebut.

Berapakah stok penanganan/safety stock yang dibutuhkan agar ketersediaan obat tersebut tetap terjaga?

a. 25 tablet
b. 37 tablet
c. 40 tablet
d. 63 tablet
e. 75 tablet

Jawaban : e. 75 tablet
Pembahasan :
750 tablet/bulan
750 tablet / 30 hari
25 tablet/hari
Waktu tunggu 3 hari sekali pemesanan
Safety stock agar tidak terjadi kekosongan
3 hari X 25 tablet = 75 tablet



2. Seorang pasien laki-laki bernama "Tn.Jablay" yang berusia 50 tahun baru saja didiagnosa hipertiroid. Pasien dinyatakan mengalami krisis tiroid karena semua gejala klinik terlihat pada pasien yaitu kadar T3 dan T4 bebas 3 kali lipat lebih besar daripada kadar normalnya. Dokter berencana meresepkan PTU untuk pasien ini dan meminta pendapat apoteker terhadap regimen dosisnya.

Bagaimanakah regimen penggunaan PTU yang tepat untuk pasien "Tn.Jablay" diatas?

a. Tablet 50 mg 2 kali sehari 1 tablet
b. Tablet 50 mg 3 kali sehari 1 tablet
c. Tablet 50 mg 3 kali sehari 3 tablet
d. Tablet 100 mg 3 kali sehari 1 tablet
e. Tablet 100 mg 3 kali sehari 2 tablet

Jawaban : d. Tablet 100 mg 3 kali sehari 1 tablet
Pembahasan :
300-450 mg/hari penggunaan secara oral. Sehari 3 kali tiap 8 jam. Sehingga penggunaan obat PTU yaitu 100-150 mg 3 kali sehari 1 tablet.



3. Seorang pasien perempuan bernama "Ny.Xixi" usia 35 tahun datang ke IGD karena mengeluh badannya terasa lemah dan demam. Pasien memiliki riwayat toxoplasmadan dan saat ini masih mengkonsumsi pyrimetamin dan sulfadiazine. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa kadar hemoglobin 7 dan mengalami trombositopenia dan leukopenia.

Apakah obat yang harus ditambahkan dalam pengobatan pada pasien "Ny.Xixi" tersebut?

a. Leucovorin
b. Asam folat
c. Ferro sulfat
d. Ferro glukonat
e. Curcumin

Jawaban : a. Leucovorin
Pembahasan :
A combination of pyrimethamine, sulfadiazine, and folinic acid should be offered as treatment for women in whom fetal infection has been confirmed or is highly suspected (usually by a positive amniotic fluid polymerase chain reaction).
(Toxoplasmosis in Pregnancy: Prevention, Screening, and Treatment. Paquet, C. SOGC Clinical Practice Guideline. No. 285, January 2013)



4. Seorang pasien laki-laki dengan usia 31 tahun dibawa ke UGD dengan diagnosis keracunan narkotika jenis morfin. Dokter kemudian berencana memberikan antidote untuk pasien tersebut agar segera dapat tertangani.

Apakah antidote yang tepat untuk penanganan kasus keracunan pasie tersebut?

a. Asetilsistein
b. Nalokson
c. Diazepam
d. Karbon aktif
e. Desferioksamin

Jawaban : b. Nalokson
Pembahasan :
Nalokson adalah obat yang digunakan untuk pengobatan darurat narkotika yang telah diketahui atau diduga overdosis. Naloxone dilaporkan efektif pada dosis 0,06-0,4 mg, bila belum ada respon maka dosis dinaikkan hingga 2,4 mg. Nalokson merupakan antagonis opioid utama tidak mempunyai atau hanya sedikit mempunyai aktivitas agonis.



5. Seorang apotekerbernama "Apoteker Tayo" sedang melakukan visite bersama "Dokter Hey" ke ruang rawat inap untuk memonitor efek samping obat yang telah diberikan kepada seseorang pasien asma (laki-laki bernama "Tn.Bis", usia 41 tahun) dengan riwayat penyakit hipertiroid. Pasien baru saja menjalani terapi salbutamol nebulizer 2,5 mg. "Apoteker Tayo"mengatakan kepada "Dokter Hey" bahwa pasien ini harus dipantau secara ketat untuk mencegah efek samping dari salbutamol.

Apakah parameter laboratorium yang harus dimonitor pada pasien "Tn.Bis" tersebut?

a. Kadar ion natrium
b. Kadar ion kalium
c. Kadar ion kalsium
d. Kadar ion magnesium
e. Kadar O2 darah

Jawaban : b. Kadar ion kalium
Pembahasan :
Salah satu efek samping salbutamol adalah hypokalemia, selain itu pasien juga memiliki riwayat hipertiroid sehimgga kadar ion kalium harus dipantau secara ketat.



6. Seorang pasien perempuan bernama "Ny.Jangkrik" berusia 55 tahun. Hasil pengukuran antopometri didapat TB=156 cm dan BB=90 kg, datang ke klinik untuk melakukan kontrol rutin. Pasien memiliki riwayat DM tipe-2 sejak 5 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan diketahui bahwa kadar glukosa darah puasa =276 mg/dL, GD2 jam PP=356 mg/dL. Dokter merencanakan sebuah peresepan insulin

Obat oral hipoglikemik yang tepat untuk pasien "Ny.Jangkrik" tersebut yaitu ?

a. Glibenklamid
b. Glyburid
c. Glikuidon
d. Metformin
e. Pioglitazone

Jawaban : d. Metformin
Pembahasan :
Pedoman tataklaksana diabetes mellitus tipe-2 dari the American Diabetes Association/European Association of Clinical Endocrinologists/American College of Endocrinology (AACE/ACE) merekomendasikan pemberian metformin sebagai monoterapi lini pertama. Rekomendasi ini terutama berdasarkan efek metformin dalam menurunkan kadar gula darah, harga relatif murah, efek samping lebih minimal dan tidak meningkatkan berat badan.



7. Seseorang Apoteker bernama "Apoteker S" di Apotek N akan melakukan pemesanan beberapa sediaan narkotika kepada PBF Kimia Farma. Pemesanan golongan obat tersebut harus menggunakan SP khusus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Berapakah jumlah maksimal jenis sediaan yang ditulis Apoteker dalam SP?

 a. 1
 b. 2
 c. 3
 d. 4
 e. 5

Jawaban :  a. 1
Pembahasan :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dam Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi. BAB II “Tentang Peredaran” pada Pasal 9 Ayat (3) menjelaskan bahwa Surat Pesanan Narkotika hanya dapat dugunakan untuk 1 (satu) Jenis Narkotika.



Sumber : Kumpulan Soal Farmasi Indonesia

Demikianlah artikel singat dengan judul Contoh Soal TKB Apoteker Part 80, semoga teman-teman ukomfarmasi.blogspot.com semuanya dapat terus belajar disini dan mimin doakan agar teman-teman menjadi Apoteker yang terbaik bagi nusa dan bangsa. Terimakasih atas kunjungannya, sampai berjumpa lagi.


Note : Seluruh Artikel ini dilindungi DMCA.com Protection Status dan dilarang melakukan Kopi Paste tanpa Izin Dari Kami

Artikel Terkait

Berkomentar dengan baik dibawah ini
EmoticonEmoticon