Contoh Soal UKAI Apoteker dan Kunci Jawaban Tahun 2019 / 2020 Edisi 13
Dibawah ini merupakan contoh soal Uji Kompetensi (UKOM) Farmasi / UKAI Edisi Ke 13 Beserta Kunci Jawabannya lengkap
why you choose become a apoteker ? |
Hai semuanya, kali ini kita masuk edisi yang ke 13 yaa tentang contoh soal UKAI Apoteker, yuk langsung saja kita pelajar contoh soal-soalnya dibawah ini
1. Cara pemberian obat kepada pasien yang dapat memberikan efek sistemik adalah dengan cara …….
A. inhalasi
B. intra vaginal
C. rectal
D. intra nasal
E. mukosa mata
Jawaban C. rectal
Rasional :
Pemberian obat secara rektal mampu memberikan stimulus yang sistemik daripada cara pemberian obat melalui opsi lain. Sehingga jawaban A, B, D, dan E salah, karena hanya memberikan efeki secara lokal terhadap jaringan tertentu saja.
2. Seorang ibu membawa anaknya datang ke Puskemsas dan mengeluh gatal-gatal disekitar dubur serta mengalami kejang-kejang anak tersebut juga mengeluh nyeri di titik mc-burney. Gejala diatas adalah salah satu tanda bahwa anak tersebut terinfeksi jenis cacing . .
A. taenia (pita)
B. oxyuris (kremi)
C. ascaris (gelang)
D. anchylostoma(tambang)
E. strongiloides(benang)
Jawaban B. oxyuris (kremi)
Rasional
Cacing kermi menimbulkan gejala berupa gatal disekitar dubur (anus) dan kejang hebat pada anak-anak. Adakalanya infeksi ini mengakibatkan appedenksitis
Pada wanita, biasanya cacing ini merambat genital dan seterusnya kerongga perut. Pada anak kecil sering kali terjadi dengan jalan melalui telur yang melekat pada jari-jari sewaktu menggarut daerah dubur yang dirasakan sangat gatal dengan demikian memungkinkan terjadi infeksi sekunder. Penyebabnya adalah cacing betinya yang panjangnya 8-13 mm, keluar dari dubur antara jam 8-9 malam untuk bertelur disekitar dubur. Infeksi cacing kermi adalah infeksi cacing satu-satunya yang penularannya berlansung dari orang ke orang, sehingga semua anggota keluarga harus serentak diobati pula, walaupun mereka tidak menunjukkan gejala apapun disebabkan karena cacing betina baru meletakkan telurnya antara 3-6 minggu setelah infeksi.
Pengobatan
Mabendazol, albendazol dan pirantel tidak mematikan telurnya, sehingga setelah dua minggu cacing menetas harus dimatikan oleh kur yang kedua dan piparazin adalah obat pilihan kedua
Daftar Pustaka :
- Abidin SAN .1993. Enterobius vermicularis (Oxyuris vermicularis). Edisi ke -2. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
- BernadusS.2007.Parasitologi kedokteran. Jakarta, Perstasi pustaka.
- Depkes RI.2006.Pedoman pengendalian cacing. Permenkes RI Nomor 424/ MENKES/ SK/ VI/ 2006
3. Kotrimoksazol untuk pasien penderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) merupakan kombinasi obat trimetoprim dengan sulfametoksazol yang mempunyai efek. . . .
A. penetralan
B. antagonisme
C. sinergisme adisi
D. sinergisme sumasi
E. sinergisme potensiasi
Jawaban E. sinergisme potensiasi
Rasional :
Sinergis adalah Beberapa obat mempunyai aksi dan bekerja pada tempat yang hampir sama, bila diberikan bersama-sama ,memberikan efek yang lebih besar dari efek masing-masing obat yang diberikan secara terpisah
Potensiasi adalah Beberapa obat yang diberikan bersama-sama dengan aksi-aksi yang tidak sama, memberikan efek yang lebih besar pada pasien, dari pada efek masing-masing secara terpisah
4. Obat antasida dengan mekanisme kerja secara kimiawi dan dapat menyebabkan sembelit (konstipasi) adalah……
A. alumunium hidroksida
B. magnesium hidroksida
C. ranitidin
D. simetidin
E. famotidin
Jawaban A. alumunium hidroksida
Rasional :
Alumunium hidroksida adalah obat antasida yang bekerja dengan menetralkan asam lambung, edek penggunaan dari obat ini salah satunya dapat menyebabkan lambatnya gerakan peristaltik usus yang mana bisa menyebabkan konstipasi pada seseorang.
5. Penggunaan obat TBC yang dapat menyebabkan neuritis optis, buta warna merah / hijau adalah ………
A. isoniazid
B. pirazinamid
C. ethambutol
D. rifampisin
E. streptomisin
Jawaban C. ethambutol
Rasional : Cukup jelas, lihat penjelasan mengenai obat etambutol di postingan sebelumnya.
6. Obat tidur memberikan efek samping yang hampir mirip dengan efek samping morfin, seperti tersebut dibawah ini, kecuali . . . .
A. terjadinya depresi pernafasan
B. hang-over
C. berakumulasi di jaringan lemak
D. toleransi dan ketergantungan
E. tekanan darah meningkat
Jawaban E. tekanan darah meningkat
Rasional :
Efek obat tidur bisa menyebabkan penurunan tekanan darah.
7. Pada penderita TBC, Apakah tujuan pengobatan kombinasi pada penderita tersebut. . . .
A. mencegah toleransi, praktis dan mengurangi efek samping
B. mencegah potensiasi, praktis dan mengurangi efek samping
C. mencegah resistensi, praktis dan mengurangi efek samping
D. mencegah iritasi, praktis dan mengurangi efek samping
E. praktis, ekonomis dan mencegah efek samping
Jawaban D. mencegah iritasi, praktis dan mengurangi efek samping
Rasional : Cukup jelas, baca penjelasannya mengenai tujuan kombinasi obat TBC dipostingan sebelumnya.
Sumber : Contoh UKAI Apoteker Indonesia
Baca Juga :
- Contoh Soal UKOM Farmakologi Apoteker dan Kedokteran Edisi 12
- Contoh Soal UKOM Farmakologi Apoteker dan Kedokteran Edisi 11
- Contoh Soal UKOM Farmakologi Apoteker dan Kedokteran Edisi 10
Demikianlah artikel kami tentang Contoh Soal UKAI Apoteker dan Kunci Jawaban Tahun 2019 / 2020 Edisi 13 ini, semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua dan sampai ketemu lagi dipostingan selanjutnya.
Berkomentar dengan baik dibawah ini
EmoticonEmoticon